Kita
Masih Bisa Diam
Suyono S. Adiraharja
Kita masih bisa diam,
ketika ikan-ikan
di celah timor
kehilangan keramba. Nelayan pun
menebar jaring di
bawah sorot mata beringas.
Masihkah kita bisa diam, saksikan luka Timika.
Kakinya terjerat
pusaran waktu tak berujung.
Lihatlah lelaki
berkoteka itu! Mereka hanya bisa
mengais pelepah
kering di tengah pesta panen sagu.
Kita masih bisa diam,
demi ksatria pilihan ditarik
ke barak. Senayan
lantang berorasi tentang supremasi.
Sayang, ia gagap
membaca teks proklamasi.
Masihkan kita bisa
diam, saksikan berjuta mutiara
hanyut terbawa ombak
negeri jiran.
Dari demarkasi
Entikong hingga pulau Sebatik,
aku menanti serdadu
berwajah coreng-moreng..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar